RSS
Container Icon

MOTIVASI SEORANG ANAK


Motivasi Seorang Anak
 
Inilah sebuah kisah tentang seorang anak perempuan bernama gadis yang mempunyai motivasi dalam hidupnya. Gadis hidup dalam sebuah keluarga yang sederhana walaupun keadaan orangtuanya terbilang mampu. Untuk saat ini gadis kuliah di sebuah universitas ternama di Indonesia. Walaupun tempat kuliah yang sekarang ditempati oleh gadis sekarang bukan atas kemauannya sendiri. Semula gadis ingin mengambil fakultas sastra namun karena disuruh orangtuanya untuk mengambil fakultas teknik gadis pun harus mengikuti kata orangtuanya tersebut.
Walaupun dalam keadaan terpaksa karena gadis kuliah tidak seperti apa yang diinginkannya tapi gadis selalu menjalankan perkuliahan tersebut dengan semangat yang tinggi hanya satu dalam benaknya yaitu ingin membahagiakan orangtuanya. Disana juga gadis menemukan teman yang sangat loyal dan menerima keadaan dia dengan apadanya sehingga gadis bisa menjalankan perkuliahan dengan senang.
Meskipun kadang banyak yang meremehkan kemampuan gadis dalam segala hal tapi gadis hanya menganggap itu sebuah motivasi untuk membuktikan dirinya bisa lebih baik dari apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya. Pada suatu hari, orangtuanya pun tak luput meremehkan kemampuan gadis anaknya sendiri yang mereka paksa untuk mengambil bidang tekhnik. Pada saat itu gadis hanya bisa menangis sendirian dan dia berfikir tidak ada lagi orang yang mempercayai kemampuanku. Gadis  kecewa dengan orangtuanya sendiri. Orang yang dia selama ini diperjuangkan malah ikut meremehkannya. Padahal keinginan gadis kemampuan sekecil apapun itu, dia ingin dihargai oleh orangtuanya supaya bisa dijadikan semangat untuk terus menimba ilmu dibidang tekhnik.
 Pada saat itu keinginan gadis hanya satu yaitu dia ingin perjuangannya selama ini diakui dan dihargai meskipun tak sedikit orang orang yang meremehkan kemampuannya. Di saat orang orang meremehkan kemampuannya, gadis hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati “suatu saat aku bisa berhasil”.
Gadis sempat pesimis dengan kemampuan yang dia miliki, gadispun menangis memikirkan omongan teman-temannya yang meremehkan kemampuan gadis. Tapi ada satu hal yang dapat membangkikan semangat gadis yaitu, dia membayangkan kedua orangtuanya senang melihat dia sukses kelak nanti. Walaupun selama perkuliahan berjalan orangtuanya tidak pernah melihat bagaimana perjuangan gadis belajar supaya mendapatkan nilai yang bagus. Orangtua gadis tidak mau tahu gadis senang atau tidak dalam menjalani perkuliahan yang dipaksa orangtuanya itu yang mereka tahu gadis harus mendapatkan nilai bagus agar orangtuanya tidak malu didepan rekan-rekan orangtuanya.
Sudah 2 tahun gadis menjalani perkuliahan dengan perasaan yang setengah-setengah. Hatinya menolak untuk meneruskan perkuliahan karena semakin tinggi tingkatan perkuliahan, gadis merasa kurang mampu untuk menguasai bidang yang sedang dia jalani. Di sisi lain, dia harus tetap berjuang suka atau tidak, gadis harus tetap menyelesaikan perkuliahan dengan nilai yang bagus agar orangtuanya senang. Demi orangtuanya, dia rela megorbankan keinginannya untuk menjadi seorang guru bahasa inggris.
Suatu hari gadispun berdoa “Tuhan, tolong dengar doaku. Tuhan bantu aku untuk membahagiakan kedua orangtuaku. Aku ingin membuat mereka bangga atas semua usaha ku. Aku ingin mereka lihat kalau aku bisa berhasil. Aku tidak ingin mengecewakan mereka yang mati-matian membiayai aku kuliah.” Gadis ingin orangtuanya bangga akan dirinya, gadis ingin orangtuanya tersenyum bahagia melihat dia berhasil. Itulah yang dijadikan motivasi gadis untuk berjuang.
Cerita tersebut termasuk kedalam faktor statisfire motivasi menurut Herzberg yaitu:
1.      Recoanition
2.      Responsibility
3.      Achievement
4.      Work it self
5.      Possibility of grows
6.      Advancement
Dan cerita tersebut bertolak belakang dengan teori Abraham Maslow yaitu:
1.      Physiological needs
2.      Safety and Security needs
3.      Social and belonging needs
4.      Esteem needs
5.      Self actualization

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar